Cara Menanam Jeruk Manis Di Dalam Pot (Tabulampot) Agar Cepat Berbuah
Buahpedia.com - Hallo sobat buahpedia.com? Kali ini saya akan mengulas tentang budidaya tanaman jeruk manis tabulampot. Siapa sih di antara sobat semua yang tidak kenal dengan buah jeruk manis? Pastinya kalian tahu semua dong dengan buah yang bentuknya bulat dan rasanya manis ini.
Tanaman jeruk mudah dijumpai di seluruh dunia. Jeruk memiliki banyak spesies dari enam genus. Adapun genus yang terkenal, diantaranya Citrus, Fortunella, dan Poncirus. Genus yang bernilai komersial, yaitu Citrus. Buah jeruk berbentuk bulat atau mendekati bulat hingga lonjong. Ukuran buahnya agak besar dengan warna kulit buah bervariasi, mulai dari hijau sampai kekunigan. Rasanya beragam, mulai dari manis hingga masam. Karena kandungan airnya tinggi, jeruk cocok dijadikan jus.
Buahnya yang bundar dan banyak terlihat menarik bergelantungan. Percabangannya banyak dan keras dengan arah mendatar hingga mengarah ke atas. Daunnya lebar, tebal, dan bersayap dengan aroma khas. Warna bunga umumnya putih atau putih kekuning-kuningan saat masih kuncup. Kelopak bunganya membentuk cawan. Adapun aroma bunganya yang harum dapat menarik perhatian lebah.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Citrus sp ini merupakan jenis tanaman yang berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara. Pohon jeruk manis ini sangat cocok tumbuh di dataran rendah hingga menengah dengan ketinggian 300 – 800 m dpl. Tanaman jeruk manis termasuk jenis tanaman genjah yang dapat berbuah pada umur 4 – 5 bulan jika di budidayakan dalam pot dan 2 sampai 3 tahun jika dibudidayakan di lahan pekarangan. Beberapa varietas unggulan dari jeruk manis antara lain : Jeruk siem, cokun, siompu (jeruk keprok), sikoneng, nambangan, bali, nagami, lemon tea, kip/lemon cui, dan limau.
Anda tertarik membudidayakan tanaman jeruk manis tabulampot di halaman rumah anda? Perawatannya tergolong mudah kok sobat, cukup pengairan dan pemupukan yang teratur pohon jeruk tabulampot akan tumbuh dengan optimal. Sebelum mulai membudidayakan pohon jeruk ini, ada baiknya anda melihat panduan budidaya pohon jeruk tabulampot. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan panduan tepat budidaya tanaman jeruk manis tabulampot agar mampu tumbuh optimal dan dapat cepat berbuah.
Sebaiknya memilih bibit jeruk manis dari hasil perbanyakan cangkok atau okulasi, hal ini dikarenakan bibit hasil perbanyakan dengan cara okulasi atau cangkok lebih cepat berbuah jika dibandingkan bibit dari hasil perbanyakan biji. Bibit berumur lebih dari enam bulan dengan tinggi 80 – 100cm serta bebas dari serangan hama penyakit, khususnya tujuh penyakit sistematik, yaitu CVPD, Tristeza, Psorosis, Exocortis, Vein Enation, Tatter Leaf, dan Xyloporosis.
Komposisi media tanam disediakan dalam pot sebaiknya mendekati atau persis dengan kebutuhannya di lahan. Berikut beberapa kombinasi media tanam untuk penanaman jeruk dalam pot antara lain : Tanah : Pupuk Kandang : Sekam = 2:1:1
Penanaman jeruk dilakukan sebagai berikut:
a. Siapkan bibit dan wadah penanaman.
b.Pilih bibit asal okulasi dengan satu cabang dari mata tunas tempel.
c.Siapkan pot berdiameter lebih dari 50 cm, lalu masukkan pecahan genting atau batu bata merah agar bagian dasar membentuk bantalan setinggi lima centimeter.
d. Selanjutnya masukkan media tanam hingga mendekati bibir pot.
e. Keluarkan bibit tanaman dari polybag dengan cara menyobeknya.
f. Buat lubang tanam seukuran bibit, lalu tanam bibit hingga batas akar dan batang rata.
g. Tambahkan media tanam sehingga mengisi ruang-ruang kosong dalam pot dan padatkan dengan cara ditekan perlahan-lahan disekitar akar.
h. Siram hingga bibit dan media tanam basah.
i. Simpan di tempat yang teduh hingga muncul tunas-tunas baru.
j. Pindahkan tabulampot ke tempat yang terpapar sinar matahari setelah muncul tunas baru, minimal delapan jam per hari.
Pemeliharaan mutlak diperlukan untuk mendapatkan tanaman bisa berbuah lebat. Pemeliharaan yang perlu dilakukan pada jeruk yaitu, penyiraman, penyiangan, penggemburan, pemupukan, pemangkasan dan penjarangan buah.
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin, tetapi jangan sampai menggenangi batang akar. Penyiraman dilakukan pada musim kemarau, fase menjelang pembuangan (fase produktif), dan fase menjelang pembentukan buah. Saat musim kemarau, penyiraman dilakukan sehari satu kali. Penyiraman dikurangi frekuensinya saat fase produktif menjadi dua hari sekali dan dihentikan untuk merangsang pembentukan bunga. Setelah bunga terbentuk, penyiraman normal kembali untuk menghindari risiko kecilnya buah dan mutu daging buah rendah. Penyiraman dilakukan 5 – 7 hari sekali sampai bunga menjadi pentil dan dilanjutkan 7 – 10 hari sekali sampai buah dapat dipanen. Saat tanaman jeruk muda, penyiraman dilakukan dua hari sekali mengingat perakarannya yang dangkal dan belum banyak.
b. Penyiangan dan penggemburan
Jika gulma sudah mulai tumbuh, segera lakukan penyiangan. Penyiangan bisa dilakukan secara manual dengan tangan. Penggemburan media tanam perlu dilakukan jika akar sudah mulai terlihat. Penggemburan perlu dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai mengenai akar sehingga menyebabkan luka.
c. Pemupukan
Adapun pemupukan pada tanaman jeruk Manis tabulampot:
- Pada Umur Satu bulan setelah tanam :
Berikan pupuk NPK mutiara dengan komposisi 25:7:7 dengan konsentrasi 10g/liter air. Pemberian pupuk dengan frekuensi 3 bulan sekali. Adapun cara penggunaannya dengan meyiramkan pupuk yang sudah tercampur ke perakaran tanaman buah, volume pemupukan 1-3 liter atau disesuaikan dengan ukuran tanaman.
- Pada Umur 3 Bulan :
Berikan pupuk mutiara dengan komposisi 16:16:16 dengan konsentrasi 10g/liter air. Pemberian pupuk dengan frekuensi 3 bulan sekali. Adapun cara penggunaannya dengan meyiramkan pupuk yang sudah tercampur ke perakaran tanaman buah, volume pemupukan 1-3 liter atau disesuaikan dengan ukuran tanaman.
Adapun pemberian pupuk kandang dapat dilakukan setiap enam bulan sekali. Penggunaannya untuk penanaman di pot sebanyak lima kilogram per pot, sedangkan penanaman di lahan sebanyak 15 kg per pohon.
d. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tanaman yang tidak terlalu tinggi sehingga mudah dikelola, percabangan teratur dan kokoh, cahaya matahari dapat merata, memperbaiki kualitas buah, memperbanyak tunas baru, serta mengurangi kerimbunan tanaman.
Tata cara pemangkasan tanaman jeruk sebagai berikut.
1). Pelihara 3 – 4 cabang yang tumbuh dari batang utama dengan letak membentuk sudut yang seimbang antar cabang dan terletak pada ketinggian yang berbeda dan pangkas cabang lain yang tidak dikehendaki dipangkas sampai dengan pangkal cabang.
2) Biarkan cabang yang dipelihara tersebut hingga membentuk ranting baru. Pelihara 3 -4 ranting baru dan pangkas sisanya.
3) Pemeliharaan selanjutnya dilakukan untuk menjaga bentuk pohon, membuang cabang/ ranting yang rusak/ mati/ berpenyakit, serta untuk mengatur pembuangan.
4) Lakukan pemangkasan (pemeliharaan) berikutnya pada tanaman usia produktif. Cabang-cabang atau tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya (misalnya di bawah percabangan pertama) harus dibuang.
e. Penjarangan buah
Ketika jeruk berbuah lebat, perlu penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (dalam kerimbuanan daun), dan buah yang terlalu banyak dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 2 -3 buah pada setiap tangkainya supaya buah tersisa tumbuh besar (bermutu tinggi).
- Serangan hama ulat penggerek daun
a) Penyebab : ulat Phyllocnistis citrella Staint
b) Gejala serangan
– Daun yang terserang umumnya masih muda, Awalnya seperti ada garis putih yang berkelok-kelok, kemudian daun mengeriting dan berwarna pucat.
– Daun akan rapuh dan kering jika serangannya berat.
c) Pengendalian :
– Semprotkan insektisida Thiodan 35 EC dengan konsentrasi 2 cc/liter air pada permukaan bawah daun.
- Serangan hama kutu putih
a) Penyebab : kuti putih (Pseudococus citri Risso )
b) Gejala serangan
– Daun, ranting, dan tangkai buah tampak menguning sampai kering.
– Buah banyak rontok.
– Terdapat cairan manis berupa embun madu yang dihasilkan kutu putih yang dipakai media tumbuh cendawan jelaga.
c) Pengendalian :
– Semprotkan insektisida Azodrin 60 WSC dan Sevin 85 S dengan dosis dan aturan sesuai pada label kemasan.
- Serangan penyakit busuk getah diplodia
a) Penyebab : cendawan Diplodia natalensis
b) Gejala serangan
– Cabang jeruk yang terserang mengeluarkan blendok (gom) berwarna kuning emas.
– Daun berwarna kuning dan berukuran kecil.
c) Pengendalian :
– Buang blendok dengan ujung mata pisau, kemudian olesi bekas keluarnya blendok dengan fungisida Dithane M 45 yang dicampur sedikit air dan perekat Agristik atau Rohastik dengan penggunaan kuas.
- Serangan penyakit CVPD
a) Penyebab : bakteri BLO (Bacterial Like Organism)
b) Gejala serangan
– Sebagian atau seluruh tajuk tanaman menguning.
– Daun-daun yang kuning terasa lebih kaku dan umumnya berdiri tegak. Bercak-bercak gelap juga tampak pada daun menguning tersebut.
– Daun tua yang sehat akan berubah menjadi daun muda dengan warna daun memucat dan menguning, tetapi terasa sangat tebal jika diraba.
– Pucuk dan tunas akan mengalami klorosis setiap kali terbentuk karena klorofil daun rusak. Akibatnya, daun tidak bisa berfotosintesis.
c) Pengendalian :
– Serangan ringan diatasi dengan cara diinfus antibiotik oxytetracylin (Terramycin 21,6 SP)
– Basmi vektor penyebab CVPD, yaitu serangga Diaphorina citri dengan cara disemprot dengan insektisida Bayrusil 250 EC dengan konsentrasi 2 cc/liter air.
Tips Mudah dan Sukses Cara Budidaya Tanaman Jeruk Agar Mampu Cepat Berbuah dan Lebat :
- Saat tanaman jeruk di pot tidak sedang tumbuh tunas baru dan daun jeruk berwarna hijau tua, lakukan stres air. Caranya, tutup pot dengan plastik. Tujuannya agar air hujan tidak membasahi tanah di pot. Selain itu, tanaman tidak boleh disiram hingga daunnya kelihatan layu. Setelah layu, tanaman baru disiram sehingga menjadi segar. Selanjutnya, tanaman tidak disiram lagi sampai layu. Setelah itu, tanaman disiram lagi.
Lakukan hal tersebut sampai 2 – 3 kali. Setelah dilakukan stres air, biasanya akan keluar tunas yang memunculkan bunganya.
Jika berbunga, tetapi buahnya tidak muncul, goyangkan cabang pohon jeruk yang berbunga agar serbuk sari dapat jatuh ke putik sehingga terjadi pembuahan.
- Lakukan hal tersebut secara teratur hingga buah mucul.
- Perhatikan bahwa pohon harus cukup umur.
- Lakukan perawatan dengan benar dan teratur.
- Pindahkan tanaman ke tempat yang paparan sinar matahari banyak.
- Hindari perubahan cuaca secara ekstrim dengan menyimpannya di tempat yang ternaungi.
Demikianah informasi tentang panduan budidaya pohon jeruk tabulampot. semoga informasi tersebut menambah pengetahuan anda dalam membudidayakan tanaman buah jeruk tabulampot.
Referensi: jualbenihmurah.com
Tanaman jeruk mudah dijumpai di seluruh dunia. Jeruk memiliki banyak spesies dari enam genus. Adapun genus yang terkenal, diantaranya Citrus, Fortunella, dan Poncirus. Genus yang bernilai komersial, yaitu Citrus. Buah jeruk berbentuk bulat atau mendekati bulat hingga lonjong. Ukuran buahnya agak besar dengan warna kulit buah bervariasi, mulai dari hijau sampai kekunigan. Rasanya beragam, mulai dari manis hingga masam. Karena kandungan airnya tinggi, jeruk cocok dijadikan jus.
Cara Menanam Jeruk Manis Di Dalam Pot |
Buahnya yang bundar dan banyak terlihat menarik bergelantungan. Percabangannya banyak dan keras dengan arah mendatar hingga mengarah ke atas. Daunnya lebar, tebal, dan bersayap dengan aroma khas. Warna bunga umumnya putih atau putih kekuning-kuningan saat masih kuncup. Kelopak bunganya membentuk cawan. Adapun aroma bunganya yang harum dapat menarik perhatian lebah.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Citrus sp ini merupakan jenis tanaman yang berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara. Pohon jeruk manis ini sangat cocok tumbuh di dataran rendah hingga menengah dengan ketinggian 300 – 800 m dpl. Tanaman jeruk manis termasuk jenis tanaman genjah yang dapat berbuah pada umur 4 – 5 bulan jika di budidayakan dalam pot dan 2 sampai 3 tahun jika dibudidayakan di lahan pekarangan. Beberapa varietas unggulan dari jeruk manis antara lain : Jeruk siem, cokun, siompu (jeruk keprok), sikoneng, nambangan, bali, nagami, lemon tea, kip/lemon cui, dan limau.
Anda tertarik membudidayakan tanaman jeruk manis tabulampot di halaman rumah anda? Perawatannya tergolong mudah kok sobat, cukup pengairan dan pemupukan yang teratur pohon jeruk tabulampot akan tumbuh dengan optimal. Sebelum mulai membudidayakan pohon jeruk ini, ada baiknya anda melihat panduan budidaya pohon jeruk tabulampot. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan panduan tepat budidaya tanaman jeruk manis tabulampot agar mampu tumbuh optimal dan dapat cepat berbuah.
Berikut ini beberapa panduan cara membudidayakan tanaman jeruk manis tabulampot :
1. Pemilihan Bibit
Sebaiknya memilih bibit jeruk manis dari hasil perbanyakan cangkok atau okulasi, hal ini dikarenakan bibit hasil perbanyakan dengan cara okulasi atau cangkok lebih cepat berbuah jika dibandingkan bibit dari hasil perbanyakan biji. Bibit berumur lebih dari enam bulan dengan tinggi 80 – 100cm serta bebas dari serangan hama penyakit, khususnya tujuh penyakit sistematik, yaitu CVPD, Tristeza, Psorosis, Exocortis, Vein Enation, Tatter Leaf, dan Xyloporosis.
2. Pemilihan Media Tanam
Komposisi media tanam disediakan dalam pot sebaiknya mendekati atau persis dengan kebutuhannya di lahan. Berikut beberapa kombinasi media tanam untuk penanaman jeruk dalam pot antara lain : Tanah : Pupuk Kandang : Sekam = 2:1:1
3. Tahap Penanaman Bibit
Penanaman jeruk dilakukan sebagai berikut:
a. Siapkan bibit dan wadah penanaman.
b.Pilih bibit asal okulasi dengan satu cabang dari mata tunas tempel.
c.Siapkan pot berdiameter lebih dari 50 cm, lalu masukkan pecahan genting atau batu bata merah agar bagian dasar membentuk bantalan setinggi lima centimeter.
d. Selanjutnya masukkan media tanam hingga mendekati bibir pot.
e. Keluarkan bibit tanaman dari polybag dengan cara menyobeknya.
f. Buat lubang tanam seukuran bibit, lalu tanam bibit hingga batas akar dan batang rata.
g. Tambahkan media tanam sehingga mengisi ruang-ruang kosong dalam pot dan padatkan dengan cara ditekan perlahan-lahan disekitar akar.
h. Siram hingga bibit dan media tanam basah.
i. Simpan di tempat yang teduh hingga muncul tunas-tunas baru.
j. Pindahkan tabulampot ke tempat yang terpapar sinar matahari setelah muncul tunas baru, minimal delapan jam per hari.
4. Tahap Perawatan
Pemeliharaan mutlak diperlukan untuk mendapatkan tanaman bisa berbuah lebat. Pemeliharaan yang perlu dilakukan pada jeruk yaitu, penyiraman, penyiangan, penggemburan, pemupukan, pemangkasan dan penjarangan buah.
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin, tetapi jangan sampai menggenangi batang akar. Penyiraman dilakukan pada musim kemarau, fase menjelang pembuangan (fase produktif), dan fase menjelang pembentukan buah. Saat musim kemarau, penyiraman dilakukan sehari satu kali. Penyiraman dikurangi frekuensinya saat fase produktif menjadi dua hari sekali dan dihentikan untuk merangsang pembentukan bunga. Setelah bunga terbentuk, penyiraman normal kembali untuk menghindari risiko kecilnya buah dan mutu daging buah rendah. Penyiraman dilakukan 5 – 7 hari sekali sampai bunga menjadi pentil dan dilanjutkan 7 – 10 hari sekali sampai buah dapat dipanen. Saat tanaman jeruk muda, penyiraman dilakukan dua hari sekali mengingat perakarannya yang dangkal dan belum banyak.
b. Penyiangan dan penggemburan
Jika gulma sudah mulai tumbuh, segera lakukan penyiangan. Penyiangan bisa dilakukan secara manual dengan tangan. Penggemburan media tanam perlu dilakukan jika akar sudah mulai terlihat. Penggemburan perlu dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai mengenai akar sehingga menyebabkan luka.
c. Pemupukan
Adapun pemupukan pada tanaman jeruk Manis tabulampot:
- Pada Umur Satu bulan setelah tanam :
Berikan pupuk NPK mutiara dengan komposisi 25:7:7 dengan konsentrasi 10g/liter air. Pemberian pupuk dengan frekuensi 3 bulan sekali. Adapun cara penggunaannya dengan meyiramkan pupuk yang sudah tercampur ke perakaran tanaman buah, volume pemupukan 1-3 liter atau disesuaikan dengan ukuran tanaman.
- Pada Umur 3 Bulan :
Berikan pupuk mutiara dengan komposisi 16:16:16 dengan konsentrasi 10g/liter air. Pemberian pupuk dengan frekuensi 3 bulan sekali. Adapun cara penggunaannya dengan meyiramkan pupuk yang sudah tercampur ke perakaran tanaman buah, volume pemupukan 1-3 liter atau disesuaikan dengan ukuran tanaman.
Adapun pemberian pupuk kandang dapat dilakukan setiap enam bulan sekali. Penggunaannya untuk penanaman di pot sebanyak lima kilogram per pot, sedangkan penanaman di lahan sebanyak 15 kg per pohon.
d. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tanaman yang tidak terlalu tinggi sehingga mudah dikelola, percabangan teratur dan kokoh, cahaya matahari dapat merata, memperbaiki kualitas buah, memperbanyak tunas baru, serta mengurangi kerimbunan tanaman.
Tata cara pemangkasan tanaman jeruk sebagai berikut.
1). Pelihara 3 – 4 cabang yang tumbuh dari batang utama dengan letak membentuk sudut yang seimbang antar cabang dan terletak pada ketinggian yang berbeda dan pangkas cabang lain yang tidak dikehendaki dipangkas sampai dengan pangkal cabang.
2) Biarkan cabang yang dipelihara tersebut hingga membentuk ranting baru. Pelihara 3 -4 ranting baru dan pangkas sisanya.
3) Pemeliharaan selanjutnya dilakukan untuk menjaga bentuk pohon, membuang cabang/ ranting yang rusak/ mati/ berpenyakit, serta untuk mengatur pembuangan.
4) Lakukan pemangkasan (pemeliharaan) berikutnya pada tanaman usia produktif. Cabang-cabang atau tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya (misalnya di bawah percabangan pertama) harus dibuang.
e. Penjarangan buah
Ketika jeruk berbuah lebat, perlu penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (dalam kerimbuanan daun), dan buah yang terlalu banyak dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 2 -3 buah pada setiap tangkainya supaya buah tersisa tumbuh besar (bermutu tinggi).
5. Hama dan Penyakit
- Serangan hama ulat penggerek daun
a) Penyebab : ulat Phyllocnistis citrella Staint
b) Gejala serangan
– Daun yang terserang umumnya masih muda, Awalnya seperti ada garis putih yang berkelok-kelok, kemudian daun mengeriting dan berwarna pucat.
– Daun akan rapuh dan kering jika serangannya berat.
c) Pengendalian :
– Semprotkan insektisida Thiodan 35 EC dengan konsentrasi 2 cc/liter air pada permukaan bawah daun.
- Serangan hama kutu putih
a) Penyebab : kuti putih (Pseudococus citri Risso )
b) Gejala serangan
– Daun, ranting, dan tangkai buah tampak menguning sampai kering.
– Buah banyak rontok.
– Terdapat cairan manis berupa embun madu yang dihasilkan kutu putih yang dipakai media tumbuh cendawan jelaga.
c) Pengendalian :
– Semprotkan insektisida Azodrin 60 WSC dan Sevin 85 S dengan dosis dan aturan sesuai pada label kemasan.
- Serangan penyakit busuk getah diplodia
a) Penyebab : cendawan Diplodia natalensis
b) Gejala serangan
– Cabang jeruk yang terserang mengeluarkan blendok (gom) berwarna kuning emas.
– Daun berwarna kuning dan berukuran kecil.
c) Pengendalian :
– Buang blendok dengan ujung mata pisau, kemudian olesi bekas keluarnya blendok dengan fungisida Dithane M 45 yang dicampur sedikit air dan perekat Agristik atau Rohastik dengan penggunaan kuas.
- Serangan penyakit CVPD
a) Penyebab : bakteri BLO (Bacterial Like Organism)
b) Gejala serangan
– Sebagian atau seluruh tajuk tanaman menguning.
– Daun-daun yang kuning terasa lebih kaku dan umumnya berdiri tegak. Bercak-bercak gelap juga tampak pada daun menguning tersebut.
– Daun tua yang sehat akan berubah menjadi daun muda dengan warna daun memucat dan menguning, tetapi terasa sangat tebal jika diraba.
– Pucuk dan tunas akan mengalami klorosis setiap kali terbentuk karena klorofil daun rusak. Akibatnya, daun tidak bisa berfotosintesis.
c) Pengendalian :
– Serangan ringan diatasi dengan cara diinfus antibiotik oxytetracylin (Terramycin 21,6 SP)
– Basmi vektor penyebab CVPD, yaitu serangga Diaphorina citri dengan cara disemprot dengan insektisida Bayrusil 250 EC dengan konsentrasi 2 cc/liter air.
Tips Mudah dan Sukses Cara Budidaya Tanaman Jeruk Agar Mampu Cepat Berbuah dan Lebat :
- Saat tanaman jeruk di pot tidak sedang tumbuh tunas baru dan daun jeruk berwarna hijau tua, lakukan stres air. Caranya, tutup pot dengan plastik. Tujuannya agar air hujan tidak membasahi tanah di pot. Selain itu, tanaman tidak boleh disiram hingga daunnya kelihatan layu. Setelah layu, tanaman baru disiram sehingga menjadi segar. Selanjutnya, tanaman tidak disiram lagi sampai layu. Setelah itu, tanaman disiram lagi.
Lakukan hal tersebut sampai 2 – 3 kali. Setelah dilakukan stres air, biasanya akan keluar tunas yang memunculkan bunganya.
Jika berbunga, tetapi buahnya tidak muncul, goyangkan cabang pohon jeruk yang berbunga agar serbuk sari dapat jatuh ke putik sehingga terjadi pembuahan.
- Lakukan hal tersebut secara teratur hingga buah mucul.
- Perhatikan bahwa pohon harus cukup umur.
- Lakukan perawatan dengan benar dan teratur.
- Pindahkan tanaman ke tempat yang paparan sinar matahari banyak.
- Hindari perubahan cuaca secara ekstrim dengan menyimpannya di tempat yang ternaungi.
Demikianah informasi tentang panduan budidaya pohon jeruk tabulampot. semoga informasi tersebut menambah pengetahuan anda dalam membudidayakan tanaman buah jeruk tabulampot.
Referensi: jualbenihmurah.com
0 Response to "Cara Menanam Jeruk Manis Di Dalam Pot (Tabulampot) Agar Cepat Berbuah"
Post a Comment