Jambu Air Hijau Lumut, Varietas Unggul Dari Pati Rambah Pasar Nasional

Buahpedia.com – Dalan pertemuan “koordinasi Jambu Air” Dispertan Pati, dilaksanakan sebagai upaya kegiatan peningkatan produksi komoditas Unggulan.

Tanaman Hortikultura (Jambu air Varietas Jambu Lumut Kayen), dibiayai dari APBD Kabupaten Pati Tahun 2019.

Dimana kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan- pertemuan sebelumnya yang sudah berlangsung sejak tahun 2013/2014 an.

Jambu Air Hijau Lumut

Pada Tahun 2013 – 2014 silam, telah dilakukan identifikasi dan pencarian data di petani. Dari hasil kunjungan ke lapangan di Desa Kayen. 

Telah ditetapkan satu pohon induk jambu air dan  untuk sementara diberi nama sesuai pemilik pohon tersebut, yaitu Jambu Air Wagiman.

Selanjutnya dilakukan karakterisasi pada pohon, daun, bunga, dan buah. Berdasarkan hasil karakterisasi diketahui bahwa varietas Wagiman mempunyai rasa buah paling manis (9,66? brik)

Tetapi berat buahnya terkecil (69.83 g) dibandingkan varietas lainnya. Ada 4 pohon yang di uji laboratorium untuk dijadikan Pohon Induk Tunggal (PIT) yaitu milik : Jarmin, Karmain, Wagiman dan Sriyati.

Jambu Lumut Kayen ini memang pada Tahun 2015 baru proses pengajuan nama varietas ke PVTPP / Pusat Perlindungan dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Banyak jambu air yang dijual di pasaran umum. Namun dari banyak jambu itu baru sebagian warga pati yang mengenal dengan baik  jambu varietas lokal daerahnya.

Bahkan pemasaran jambu varietas lokal yang banyak tumbuh di wilayah Kecamatan Kayen ini, sudah merambah ke sejumlah kota termasuk Jakarta.

Kabupaten Pati ternyata memiliki jambu air varietas lokal dengan cita rasa yang berbeda dengan jambu-jambu air lainnya.

Meski demikian, jambu lokal varietas jambu lumut kayen ini belum banyak dikenal masyarakat. Untuk itu Dinas Pertanian Kabupaten Pati.

Melalui BPP Kayen ingin mendongkrak jambu varietas lokal ini untuk bisa lebih dikenal masyarakat luas.

Sebetulnya warga Kabuapten Pati sudah punya jambu lokal kayen sudah lama tapi nama jamu tersebut belum cetar membahana.

Atau belum banyak dikenal masyarakat. Justru yang lebih banyak dikenal justru jambu Demak.

Jadi kita semua berupaya agar Jambu Lumut Kayen bisa berkiprah dan bisa dikenal masyarakat luas.

Masyarakat di Kecamatan Kayen justru mengenal jambu varietas lokal ini dengan jambu hijau karena warnanya yang kehijauan, atau jambu syech jangkung karena banyak tumbuh dan dibudidayakan oleh masyarakat setempat.

Di sekitar area wisata religi Makam Syeh Jangkung Landoh Kayen. Sebenarnya jambu ini sudah terdaftar sejak 2015 di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan RI.

Sebagai varietas lokal dengan nomor pendaftaran 178-vts-2015.

Di mana di sini tertera nama pemohonnya Bupati Pati dan terdaftar sejak 24 April 2015 dengan nama varietasnya Jambu Lumut Kayen.

Saat ini sudah mulai diupayakan secara bersama-sama, sinergis antara aparat Desa Kayen , Dinas Pertanian Kabupaten Pati melalui Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kayen (BPP Kayen).

Dengan memotivasi petani dan masyarakat secara umum untuk budidaya Jambu Lumut Kayen, baik di lahan pekarangan sekitar rumah maupun lahan marginal untuk menambah penghasilan dan kesejahteraan keluarga tani.

Wisata petik buah Buah Jambu Lumut Kayen juga mulai dirintis, agar kedepannya bisa semakin eksis dikenal masyarakat luas. Bantuan bibit tanaman unggul dari Pohon Induk Tunggal juga sudah mulai direncakan.

Memang tidak semudah membalikan telapak tangan agar Jambu Lumut Kayen ini bisa menjadi primadona komoditas jambu air di Kabupaten Pati, atau bahkan se-Nusantara.

Akan tetapi usaha dan upaya yang maksimal tidak akan mengkhianati hasil. Harapan kita bersama, kedepannya akan lebih bermanfaat bagi petani dan keluarga taninya dalam menambah penghasilan dan kesejahteraan.

Pengembangan bibit Jambu Lumut Kayen yang telah di perbanyak dengan sistem Okulasi dimana batang atas di peroleh dari Pohon Induk Tunggal (PIT).

Dari hasil perbanyakkan telah di hasilkan bibit sejumlah kurang lebih 600 an batang siap tanam dan bersertifikat dari Balai Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB PATI).

Sumber : Patinews.com

Share this post