Cara Menanam Buah Alpukat Agar Tumbuh Subur Dan Cepat Berbuah
Buahpedia.com - Alpukat wina adalah salah satu jenis alpukat unggul yang memiliki kualitas import. Yups, buah alpukat wina populer dengan ukuran buahnya yang jumbo, bayangkan saja, satu buah alpukat wina beratnya bisa mencapai 1.3 – 1.8 kilogram/buah. Buah alpukat wina berwarna kuning layaknya alpukat mentega dengan daging buah yang tebal, tanpa serat dan lebih pulen. Keunggulan lainnya adalah buah alpukat wina mempunyai rasa yang lembut, gurih, nikmat dengan sedikit rasa manis.
Tanaman alpukat wina merupakan salah satu jenis tanaman buah lokal dengan kualitas super. Menurut sejarah, tanaman alpokat wina pertama kali dikembangkan di Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Indonesia. Tanaman alpukat wina mampu tumbuh dengan subur dan mampu menghasilkan buah yang memuaskan jika ditanam pada daerah dengan ketinggian 200-1000 m diatas permukaan air laut.
Salah satu ciri khas yang terdapat pada tanaman alpukat wina adalah memiliki daun yang tumbuh agak memanjang dengan panjang sekitar 12 hingga 25 cm, bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan serta berukuran 5-10 mm. Tanaman alpukat wina ini mulai belajar berbuah saat tanaman sudah sanggup berbuah disaat berumur 3-4 tahun. Tanaman alpukat wina ini juga memiliki tingkat produksi yang cukup tinggi yakni mencapai 100 kilogram per pohon dan mampu berbuah sepanjang tahun.
Budidaya alpukat wina dapat menjadi salah satu peluang usaha yang sangat mengutungkan. Pasalnya, jenis tanaman alpukat ini termasuk jenis tanaman alpukat yang bersifat genjah atau cepat berbuah. Selain itu, tanaman alpukat wina mampu berbuah sepanjang tahun tidak kenal musim dan mempunyai kuantitas buah di setiap pohonnya cukup tinggi.
Hal pertama yang harus dipersiapan dalam bertanam alpukat wina adalah pemilihan bibit unggul. Dalam memilih bibit alpukat wina sebaiknya memilih dari hasil perbanyakan vegetatif melalui okulasi atau sambung pucuk. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bibit yang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Pilihlah bibit alpukat wina dengan tampilan fisik yang sehat, tegak, segar, memiliki perakaran yang kuat dan tidak terserang hama dan penyakit.
Lahan untuk budidaya alpukat wina sebaiknya dibersihkan dari gulma, tanaman liar semak semak, dan bebatuan. Jarak tanam yang digunakan dalam budidaya alpukat wina adalah 6 m x 6 m, dengan popolasi 278 bibit per Ha. Bisa juga ditanam dengan jarak tanam 7 m x 7 m dengan populasi 204 bibit per Ha.
Buatlah lubang tanam dengan kedalaman 70 cm, lebar 70 x 70 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang 2 minggu. Saat menggali, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan. Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 25 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang. Lubang tanam yang sudah ditutup tanah diberi tanda berupa ajir agar posisi tanam tidak keliru. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau sehingga penanaman bibit alpukat dapat dilakukan pada awal musim hujan.
Penanaman bibit alpukat wina sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan, sehingga bibit bisa langsung tumbuh. Lubang tanam yang telah ditutup digali lagi seukuran dengan ukuran sebesar wadah bibit alpukat wina.
Polybag diiris agar bibit alpukat wina bisa dikeluarkan dengan aman tanpa menggoyahkan akar bibit.
Bibit alpukat wina beserta tanahnya dimasukkan dalam lubang hingga leher batang. Setelah ditimbun bibit diikat dengan ajir.
Setiap bibit alpukat wina sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
Penyiraman
Bibit alpukat wina yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yg tepat untuk menyiram adalah pagi / sore hari. Namun, saat musim penghujan penyiraman tidak perlu dilakukan lagi.
Penyiangan
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak dikehendaki. Gulma akan menjadi kompetitor bibit alpukat dalam menyerap nutrisi di dalam tanah. Agar tanaman alpukat wina tumbuh dengan baik maka gulma-gulma tersebut harus disiangi secara rutin. Proses penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dan rumput liar yang tumbuh disekitar bibit alpukat wina dengan menggunakan cangkul atau dengan manual.
Penggemburan Tanah
Tanah sebagai media tanam yang berada di sekitar perakaran lama kelamaan akan mengalami kepadatan sehingga rongga udara dan air di dalam tanah akan berkurang. Hal ini akan berdampak terganggunya akar tanaman alpukat wina untuk menyerap nutrisi dengan baik. Oleh karena itu, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan secara periodik. Proses pengemburan dapat menggunakan bantuan alat cangkul dan sejenisnya. Lakukan secara perlahan dan hati-hati agar tidak memutus akar tanaman alpukat miki.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi penutup luka seperti parafin cair.
Tanaman alpukat wina mempunyai rambut akar yang sangat sedikit dengan sistem pertumbuhan akarnya yang kurang ekstensif. Oleh karena itu, sebaiknya pemberian pupuk diletakkan sedekat mungkin dengan akar. Pemupukan diberikan sedikit namun lebih sering, yaitu 4 kali dalam setahun.
Panen buah alpukat wina akan dimulai saat tanaman sudah berumur 4-5 tahun. Tanaman alpukat wina mengalami musim berbunga pada awal musim hujan. Buah alpukat wina biasanya sudah matang setelah berumur 6 hingga 7 bulan dari saat bunga mekar. Biasanya panen buah alpukat miki terjadi pada bulan Desember, Januari, & Februari.
Buah Alpukat wina menjadi salah satu barang komoditi dari hasil pertanian yang patut untuk dibanggakan. Selain memiliki ukuran yang jumbo, dan rasa yang nikmat. Buah yang menjadi kebanggaan warga semarang ini juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan manusia. Salah satu manfaat buah alpukat wina antara lain untuk menjaga kesehatan jantung, mampu menurunkan kolesterol, mengatur kadar gula darah dan mampu mengurangi resiko stroke.
Demikianlah informasi tentang cara tepat budidaya alpukat wina yang baik dan benar. Agar tanaman alpukat wina mampu tumbuh dengan optimal dan cepat berbuah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan, penanaman bibit, perawatan tanaman dan tahap panen. Semoga artikel tersebut dapat menambah wawasan kita tentang alpukat miki dan diharapkan anda dapat mencobanya sendiri dirumah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Referensi: jualbenihmurah.com
Cara Menanam Buah Alpukat |
Tanaman alpukat wina merupakan salah satu jenis tanaman buah lokal dengan kualitas super. Menurut sejarah, tanaman alpokat wina pertama kali dikembangkan di Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Indonesia. Tanaman alpukat wina mampu tumbuh dengan subur dan mampu menghasilkan buah yang memuaskan jika ditanam pada daerah dengan ketinggian 200-1000 m diatas permukaan air laut.
Salah satu ciri khas yang terdapat pada tanaman alpukat wina adalah memiliki daun yang tumbuh agak memanjang dengan panjang sekitar 12 hingga 25 cm, bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan serta berukuran 5-10 mm. Tanaman alpukat wina ini mulai belajar berbuah saat tanaman sudah sanggup berbuah disaat berumur 3-4 tahun. Tanaman alpukat wina ini juga memiliki tingkat produksi yang cukup tinggi yakni mencapai 100 kilogram per pohon dan mampu berbuah sepanjang tahun.
Budidaya alpukat wina dapat menjadi salah satu peluang usaha yang sangat mengutungkan. Pasalnya, jenis tanaman alpukat ini termasuk jenis tanaman alpukat yang bersifat genjah atau cepat berbuah. Selain itu, tanaman alpukat wina mampu berbuah sepanjang tahun tidak kenal musim dan mempunyai kuantitas buah di setiap pohonnya cukup tinggi.
Berikut ini adalah Cara Menanam Buah Alpukat Agar Tumbuh Subur Dan Cepat Berbuah :
1. Pemilihan Bibit Unggul
Hal pertama yang harus dipersiapan dalam bertanam alpukat wina adalah pemilihan bibit unggul. Dalam memilih bibit alpukat wina sebaiknya memilih dari hasil perbanyakan vegetatif melalui okulasi atau sambung pucuk. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bibit yang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Pilihlah bibit alpukat wina dengan tampilan fisik yang sehat, tegak, segar, memiliki perakaran yang kuat dan tidak terserang hama dan penyakit.
2. Pengelolahan Lahan
Lahan untuk budidaya alpukat wina sebaiknya dibersihkan dari gulma, tanaman liar semak semak, dan bebatuan. Jarak tanam yang digunakan dalam budidaya alpukat wina adalah 6 m x 6 m, dengan popolasi 278 bibit per Ha. Bisa juga ditanam dengan jarak tanam 7 m x 7 m dengan populasi 204 bibit per Ha.
Buatlah lubang tanam dengan kedalaman 70 cm, lebar 70 x 70 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang 2 minggu. Saat menggali, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan. Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 25 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang. Lubang tanam yang sudah ditutup tanah diberi tanda berupa ajir agar posisi tanam tidak keliru. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau sehingga penanaman bibit alpukat dapat dilakukan pada awal musim hujan.
3. Penanaman Bibit
Penanaman bibit alpukat wina sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan, sehingga bibit bisa langsung tumbuh. Lubang tanam yang telah ditutup digali lagi seukuran dengan ukuran sebesar wadah bibit alpukat wina.
Polybag diiris agar bibit alpukat wina bisa dikeluarkan dengan aman tanpa menggoyahkan akar bibit.
Bibit alpukat wina beserta tanahnya dimasukkan dalam lubang hingga leher batang. Setelah ditimbun bibit diikat dengan ajir.
Setiap bibit alpukat wina sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
4. Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Bibit alpukat wina yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yg tepat untuk menyiram adalah pagi / sore hari. Namun, saat musim penghujan penyiraman tidak perlu dilakukan lagi.
Penyiangan
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak dikehendaki. Gulma akan menjadi kompetitor bibit alpukat dalam menyerap nutrisi di dalam tanah. Agar tanaman alpukat wina tumbuh dengan baik maka gulma-gulma tersebut harus disiangi secara rutin. Proses penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dan rumput liar yang tumbuh disekitar bibit alpukat wina dengan menggunakan cangkul atau dengan manual.
Penggemburan Tanah
Tanah sebagai media tanam yang berada di sekitar perakaran lama kelamaan akan mengalami kepadatan sehingga rongga udara dan air di dalam tanah akan berkurang. Hal ini akan berdampak terganggunya akar tanaman alpukat wina untuk menyerap nutrisi dengan baik. Oleh karena itu, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan secara periodik. Proses pengemburan dapat menggunakan bantuan alat cangkul dan sejenisnya. Lakukan secara perlahan dan hati-hati agar tidak memutus akar tanaman alpukat miki.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi penutup luka seperti parafin cair.
5. Tahap Pemupukan
Tanaman alpukat wina mempunyai rambut akar yang sangat sedikit dengan sistem pertumbuhan akarnya yang kurang ekstensif. Oleh karena itu, sebaiknya pemberian pupuk diletakkan sedekat mungkin dengan akar. Pemupukan diberikan sedikit namun lebih sering, yaitu 4 kali dalam setahun.
6. Tahap Panen
Panen buah alpukat wina akan dimulai saat tanaman sudah berumur 4-5 tahun. Tanaman alpukat wina mengalami musim berbunga pada awal musim hujan. Buah alpukat wina biasanya sudah matang setelah berumur 6 hingga 7 bulan dari saat bunga mekar. Biasanya panen buah alpukat miki terjadi pada bulan Desember, Januari, & Februari.
Buah Alpukat wina menjadi salah satu barang komoditi dari hasil pertanian yang patut untuk dibanggakan. Selain memiliki ukuran yang jumbo, dan rasa yang nikmat. Buah yang menjadi kebanggaan warga semarang ini juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan manusia. Salah satu manfaat buah alpukat wina antara lain untuk menjaga kesehatan jantung, mampu menurunkan kolesterol, mengatur kadar gula darah dan mampu mengurangi resiko stroke.
Demikianlah informasi tentang cara tepat budidaya alpukat wina yang baik dan benar. Agar tanaman alpukat wina mampu tumbuh dengan optimal dan cepat berbuah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan, penanaman bibit, perawatan tanaman dan tahap panen. Semoga artikel tersebut dapat menambah wawasan kita tentang alpukat miki dan diharapkan anda dapat mencobanya sendiri dirumah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Referensi: jualbenihmurah.com
0 Response to "Cara Menanam Buah Alpukat Agar Tumbuh Subur Dan Cepat Berbuah"
Post a Comment